Monday, February 16, 2015

'Safety Remove Hardware' ketika Cabut Device USB, Perlukah?

Ilustrasi Safety Remove Hardware Windows 7
Ilustrasi, Sumber : Dokumentasi Pribadi

Windows : Safety Remove Hardware

Sebagai pengguna sistem operasi Windows, tentu kita tidak asing dengan istilah "Safety Remove Hardware". Biasanya kita menggunakan fitur ini ketika akan mencabut flashdisk yang terpasang pada USB komputer kita.

Fitur ini dapat diakses melaui notification area pada taskbar, yaitu dengan cara melakukan klik kanan pada simbol USB dan memilih USB device mana yang ingin dilepas.

Safety Remove Hardware
Safety Remove Hardware, Sumber : Dokumentasi Pribadi
Safety Remove Hardware
Safety Remove Hardware, Sumber : Dokumentasi Pribadi
Atau dapat juga dilakukan menggunakan Windows Explorer, dengan cara melakukan klik kanan terhadap device yang ingin dilepas, dan pilih menu eject.

Windows menggunakan drive letter (C: D: E: F: G: ......) untuk mengakses tiap partisi dari storage device yang dapat terbaca oleh sistem Windows. Windows akan selalu menggunakan drive letter yang menganggur ketika ada storage baru yang terbaca oleh sistem. Untuk mengatur drive letter ini dapat dilakukan melalui fitur Computer Management yang terdapat di Windows. Fitur ini dapat diakses dengan cara melakukan klik kanan Computer pada Windows Explorer, kemudian pilih Manage, seperti gambar berikut.

Computer Management, Windows 7
Computer Management, Sumber : Dokumentasi Pribadi
Silahkan diekplorasi sendiri, sampaikan apa yang anda temukan pada kolom komentar :D

UNIX family based OS : Unmount

Pada sistem operasi keluarga UNIX, misalnya sistem operasi berbasis kernel Linux, untuk mencabut flashdisk dengan aman (Safety Removal), dapat dilakukan dengan cara melakukan unmount atau eject melalui file browser bawaan Distro Linux anda atau melalui command di terminal. Pada contoh ini saya menggunakan Ubuntu 14.04 LTS dengan file browser Nautilus.
Nautilus Ubuntu
Nautilus, Ubuntu 14.04, Sumber : Dokumentasi Pribadi
Unmount via Terminal
Unmount via Terminal, Ubuntu 14.04, Sumber : Dokumentasi Pribadi

Penjelasan command yang digunakan :

  • df -h, digunakan untuk melihat device mana yang ter-mount ke system dan menunjukkan berapa space yang digunakan dengan satuan yang menyesuaikan. Dari sini dapat terlihat bahwa USB disk yang terhubung ke system adalah /dev/sdc1.
  • lsof /dev/sdc1, digunakan untuk melihat aktifitas apa yang sedang dilakukan oleh /dev/sdc1, jika tidak ada output, maka device dalam keadaan idle.
  • umount /dev/sdc1, digunakan untuk melakukan unmount pada device /dev/sdc1 di mana device tersebut adalah USB disk terhubung yang ingin dilepas secara aman.

Perlukah?

Pertanyaan lain muncul, perlukah semua itu dilakukan?

Menurut hemat saya, pada Windows secara default saya rasa itu tidak perlu. Selama kita tidak melakukan aktifitas membaca atau menulis pada device tersebut (Jika ada LED, biasanya mati jika idle), hal ini bisa tidak dilakukan. 

Untuk sistem operasi berbasis Linux, beda lagi, karena beda distro Linux 'rasanya' juga berbeda, silahkan lanjut ke bagian penjelasan :D

Penjelasan

Windows

Bagi anda yang menggunakan sistem operasi Windows, pernahkah anda menjelajahi fitur Device Manager?

Fitur ini dapat diakses melalui Control Panel > System Properties > Device Manager. Silahkan cari USB flashdisk anda pada bagian 'Disk Drives'. Klik kanan device tersebut, dan pilih properties.
USB Disk Properties
USB Disk Properties, Windows 8, Sumber : Dokumentasi Pribadi
Pada tab policies, tertera sebagai berikut :
  • Quick Removal (default) : Disables write caching on the device and in Windows, but you can disconnect the device safety without using the Safety Remove Hardware notification icon.
  • Better Performance : Enables write caching in Windows, but you must use the Safety Remove Hardware notification icon to disconnect the device safely.
Maksudnya adalah, pada pilihan pertama yaitu default windows, mematikan fitur cache sehingga flashdisk dapat langsung dicabut ketika dalam keadaan idle.

Cache ini bekerja ketika kita melakukan penulisan ke dalam flash disk. sebelum file benar-benar dituliskan, terlebih dahulu file tersebut dimasukan ke dalam system cache, jadi tidak langsung benar-benar dituliskan. Hal ini dapat meningkatkan performansi dari sistem, karena file hanya dituliskan ketika device tersebut dalam keadaan idle dan dapat mengantri penulisan secara berurutan, hal ini tidak terjadi ketika cache dimatikan.

Pilihan yang kedua yaitu Better Performance, pilihan ini mengaktifkan fitur cache, sehingga ketika kita ingin melepas flashdisk, perlu dilakukan Safety Remove Hardware untuk melakukan penulisan dari cache, yaitu file-file yang sebelumnya kita copy ke flashdisk.

Linux based OS : Ubuntu 14.04

Mount option
USB disk /dev/sdc1 menggunakan flush option, Sumber : Dokumentasi Pribadi
Pada Ubuntu 14.04, secara default USB disk mendapatkan mount option 'flush'. Mount option 'flush' ini sama seperti mengaktifkan cache pada windows, sehingga file yang dituliskan ke flashdisk tidak langsung tertulis, melainkan masuk kedalam system cache terlebih dahulu. Hal ini dapat dibuktikan, pada sistem operasi ubuntu dan turunannya, ketika kita melakukan copy ke flashdisk, seolah-olah proses tersebut sangat cepat, tetapi lama-kelamaan performa sistem kita menurun, hal ini terjadi karena sistem kehabisan cache dan lancar kembali setelah proses selesai, ini terjadi ketika kita melakukan copy file berukuran besar melebihi ukuran RAM ke flashdisk.

Untuk aman-nya, maka eject/unmount disk diperlukan.

Pada waktu yang lain, nanti akan saya berikan tutorial bagaimana cara mengubah default mount option ini.

Kesimpulan

Pada sistem operasi Windows, secara default, proses safety remove hardware dapat diabaikan, sesuai dengan penjelasan di atas.

Pada sistem operasi berbasis Linux, untuk aman-nya, silahkan menggunakan fitur unmount/eject.

Ini sudah saya lakukan bertahun-tahun, dan flashdisknya masih sehat :)

Kerusakan flashdisk anda bukan tanggung jawab saya, silahkan coba sendiri, DWYOR (Do With Your Own Risk) :D

<eof>
Alfiyan

0 komentar:

Post a Comment